Semangat gotong royong sebagai salah satu ciri bangsa Indonesia harus selalu dipertahankan, hal ini merupakan bentuk nyata solidaritas sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
Kita ketahui bersama, bahwa sejak dahulu kala, budaya gotong royong sudah menjadi kebiasaan dan salah satu ciri khas warga masyarakat khususnya yang bertempat tinggal di wilayah pedesaan, gotong royong merupakan warisan leluhur yang harus tetap kita jaga dan lestarikan.
Seiring dengan adanya arus modernisasi dan globalisasi yang menumbuhkan sikap individualistik, komersialisme di kalangan masyarakat, sifat acuh tak acuh dengan lingkungan sekitar dan bahkan tidak akan membantu warga lainnya jika tidak ada imbalan, jika hal-hal semacam itu terus dibiarkan, maka lama kelamaan akan menggerus semangat gotong royong dan akan terciptanya perpecahan diantara warga masyarakat.
Dalam rangka untuk melestarikan dan menjaga eksistensi semangat gotong royong ini, warga Kalurahan Ngestiharjo Kapanewon Wates Kabupaten Kulon Progo berusaha mewujudkannya salah satunya melalui kegiatan "Sambatan" membangun rumah warga yang hingga kini terus dijumpai di masyarakat. Istilah "Sambatan" ini adalah istilah Jawa yang berarti sebuah tradisi untuk membangun rumah secara bersama-sama bergotong royong. Warga secara bersama-sama membantu tenaga secara sukarela dan tidak diberi upah atau imbalan. Biasanya "Sambatan" ini diikuti oleh puluhan orang dan yang diberi imbalan biasanya hanya tukang.
Dikutip dari berbagai sumber, manfaat "Sambatan' ini diantaranya :
Seperti disampaikan oleh Pendiri Bangsa ini (Ir. Sukarno) dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945 : "Gotong royong adalah pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan bantu membantu bersama, Amal semua buat kepentingan bersama, Keringat semua buat kebahagiaan semua, Ho-lopis-kuntul-baris buat kepentingan bersama! itulah gotong royong".
Semoga semangat gotong royong melalui budaya "Sambatan" ini akan selalu lestari dan tidak akan lekang seiring perjalanan zaman.(Gambar/Foto diambil sebelum masa Pandemi Covid-19)